1. Jalin ikatan emosional yang erat. Ini bisa didapat dengan memberikan bayi naluri rasa aman dengan selalu mengupayakan skin to skin contact sejak
lahir. Selain itu, memberi pijatan lembut pada tubuhnya, memakaikan
sendiri pakaian bayi, serta berbicara pada bayi sejak awal dapat
menjadi pemicu naluri rasa aman bayi. Hindari bertengkar di hadapan bayi
karena akan menularkan rasa cemas pada bayi.
2. Sering bercakap-cakap dengan bayi.
Semakin banyak kosa kata yang didengar sejak awal, makin dini anak
mengembangkan kemampuan bicaranya. Anak berusia 3 tahun yang telah dapat
berbicara dengan baik, dikatakan memiliki IQ yang lebih tinggi
dibanding yang lain. Cobalah berbicara dalam nada yang bervariatif
ketika berbicara dengan bayi.
3. Optimalkan ekspresi wajah saat berkomunikasi.
Bayi dapat menangkap ekspresi wajah orang-orang di sekitarnya, semenjak
masih berusia 3 hingga 4 bulan. Kemampuan membaca ekspresi wajah adalah
dasar komunikasi non verbal anak. Jika perlu, kerap tunjukkan ekspresi
wajah yang ceria dan bahagia sehingga bayi juga menjadi bayi yang
bahagia.
4. Batasi penggunaan car seat dan stroller. Lebih baik bagi bayi digendong daripada dibaringkan di dalam stroller.
Bahkan menggendong bayi dengan tangan lebih baik daripada menggendong
dengan kain atau gendongan kangguru. Saat digendong dengan tangan, bayi
dapat berotasi sesuka hatinya, bergerak lebih leluasa, dan dapat melihat
ke banyak sisi seperti yang diinginkannya. Ini akan membuat bayi banyak
belajar dari lingkungan sekitar.
5. Tunjukkan benda yang dituju sembari berbicara.
Gunakan kalimat panjang yang menjelaskan berbagai benda yang Anda
tunjuk. Kendati bayi belum paham apa yang dijelaskan orang dewasa,
mereka akan mengingat apa yang tertangkap pendengarannya. Ini akan
membuatnya lebih cepat bicara. Pada bayi berusia 9 bulan, mereka mulai
memahami ketika Anda menunjuk ini dan itu sembari berbicara.
0 komentar:
Posting Komentar